Kesaksian kesaksian wisnu img 8681
kesaksian wisnu
Kesaksian kesaksian wisnu img 8681

kesaksian wisnu

Kisah di bawah ini merupakan kesaksian dari pendeta yang bernama bapak Wisnu. Berikut penuturan beliau:

Beberapa waktu yang lalu saya ada pelayanan untuk _*Youth*_ di daerah Tangerang. Saya naik bis jurusan Tangerang pada siang harinya untuk menuju rumah kakak saya terlebih dulu karena pelayanan tersebut akan berlangsung sore hari.

Di dalam bis yang penuh sesak tersebut, masuk pula seorang pengamen cilik usia sekitar 7-8 tahun dengan berbekal kecrekan sederhana (mungkin dari tutup botol). Berbekal alat musik sederhana tersebut dia nyanyikan lagu, "Yesus ajaib, Tuhanku ajaib...." ( _Lagu Ir. Niko_)

Dan kata-kata tersebut diulang terus-menerus.

Hampir seluruh penumpang bis memarahi anak tersebut, "Diam kamu! Jangan nyanyi lagu itu lagi. Kalau kamu nggak diam, nanti saya pukul kamu!"

Tapi ternyata anak tersebut tidak menanggapi kemarahan mereka dan dengan berani terus menyanyikan lagu tersebut.

Saya dalam hati berkata, "Tuhan, anak ini luar biasa. Kalau saya, belum tentu saya bisa berani melakukan hal tersebut."

Karena bis akan melanjutkan perjalanan menuju tol berikutnya, di pintu tol menuju Serpong (kalau tidak salah), hampir 3/4 penumpang turun dari bis tersebut, termasuk saya dan pengamen cilik tersebut.

Anak kecil itu didorong hingga akhirnya jatuh. Kemudian dia bangkit lagi. Tapi dia didorong oleh massa hingga terjatuh lagi. Semua penumpang bis mengerumuni anak itu.

Saya masih ada di situ dengan tujuan jika kemudian anak tersebut akan ditempeleng atau dihajar, saya akan berusaha untuk menariknya lari menjauhi mereka.

Seluruh kerumunan itu baik pria maupun wanita menjadi marah, "Sudah dibilang jangan nyanyi masih nyanyi terus! Kamu mau saya pukul?" dan seterusnya, dan seterusnya.

Anak kecil itu hanya terdiam. Setelah amarah mereka mulai mereda, anak kecil itu baru berbicara, "Bapak-bapak, ibu-ibu jika mau pukul saya, pukul saja. Kalau mau bunuh, bunuh saja. Tapi yang bapak dan ibu perlu tahu, walaupun saya dipukul atau dibunuh saya tetap akan menyanyikan lagu tersebut."

Seluruh kerumunan menjadi terdiam sepertinya mulut mereka terkunci.

Kemudian dia melanjutkan, "Sudahlah ... Bapak, ibu tidak perlu marah-marah lagi. Sini ... saya doakan saja bapak-bapak dan ibu-ibu."

Dan apa yang terjadi, seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu oleh anak ini. Banyak yang tiba-tiba menangis dan akhirnya mau menerima Tuhan Yesus.

Saya yang sadari tadi menyaksikan hal tersebut, kemudian pergi meninggalkan kerumunan tersebut. Saya melanjutkan naik mikrolet. Jalanan macet karena kejadian tersebut hingga mikrolet melaju dengan sangat lambat.

Sopir mikroletnya bertanya kepada saya, "Ada apa sih Pak? Kok banyak kerumunan?"

Saya jawab, "O ... Itu ada banyak orang didoakan oleh anak kecil."

Di saat mikrolet melaju dengan sangat pelan, tiba-tiba anak kecil pengamen itu naik mikrolet yang sama dengan saya.

Saya kemudian bertanya kepada pengamen cilik itu, "Dik, kamu nggak takut dengan orang-orang itu?"

Jawab si pengamen cilik ini, "Buat apa saya takut? Roh yang ada dalam diri saya lebih besar dari roh apapun di dunia ini," tuturnya mengutip ayat Firman Tuhan.

Lanjutnya kata si Pengamen cilik tersebut, "Bapak mau saya doakan?"

Saya terperanjat, "Kamu mau doakan saya?"

Jawabnya, "Ya kalau bapak mau."

Saya menjawab, "Baiklah. Kamu boleh doakan saya."

Doanya, "TUHAN berkati bapak ini. Berkati dan urapi bapak ini jika sore nanti dia akan ada pelayanan _*Youth*_."

Sampai di situ, saya tidak bisa menahan air mata yang deras mengalir. Saya tidak peduli lagi dengan penumpang lain yang mungkin menonton kejadian tersebut. Yang saya tahu bahwa Tuhan sendiri yang berbicara pada anak ini - dari mana dia tahu saya akan ada pelayanan _*Youth*_ sore ini.

Kesaksian ditutup sampai di situ dan dengan satu kesimpulan - jika kita mau, Tuhan bisa pakai kita lebih lagi. Bukan kemampuan tapi kemauan yang Tuhan kehendaki.

---

*(Matius 18:2-4) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga."*
Kesaksian kesaksian wisnu

LATEST ARTICLE

kesaksian wisnu
mau tau kesaksian pengamen cilik, klik aja...
Jocelyn Claudia
Saat dalam kandungan, dokter bilang aku terkena virus TOXO , dokter memperkirakan aku akan lahir dengan tidak normal (cacat). Kata pama mama, mereka mendoakan aku setiap hari, biar aku bisa lahir dengan normal.

akhirnya aku lahir dengan normal, puji Tuhan , Tuhan itu baik banget, Aku ingin terus memuji dan menari buat Tuhan

Grezia Epiphania
Grezia Epiphania Surya atau Grace (lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 04 Februari 2006; umur 12 tahun) adalah seorang penyanyi rohani cilik asal Indonesia. Dia terlahir dalam kedaan buta karena selaput walaupun dalam keterbatasannya dia masih bisa benyanyi dan bermain alat musik piano tanpa salah not lagu.
Kezia Angeline

Kezia Angeline penderita Hydrocepallus. Dilahirkan tanpa tulang punggung. Hidupnya diperkirakan tidak akan bertahan lama.
Tapi ajaibnya masih bertahan hidup sampai hari ini...
Other Information Header Contact Information img 8681
Gereja GBI Eben Haezer
Jln. wahid hasym no 67 jakarta pusat 10360
087880807999
SOSIAL MEDIA
Copyright © 2018 - www.ebenhaezerkids.com All Rights Reserved,
Jasa Pembuatan Website by IKTLink Mobile